Senin, 16 April 2012

Saudara saudara yang di Rahmati Allah..sekelumit cerita ini akan menyadarkan kita...
yang saya ambil dari sebuah buku yang berjudul " Allahpun Taubat " yang ditulis oleh saudaraku Muhammad Farid.karena saya merasa ini sangat penting untuk disampaikan kepada seluruh umat islam agar tidak terjebak dalam keislamannya..

Seorang temanku pernah bertanya kepada temannya
" Mengapa ia Begitu mudah berbuat suatu kemaksiatan...?"
Apakah Anda tidak takut neraka..?
dengan gampang dia menjawab
"Yang Penting kita tetap beragama Islam, Orang islam itu sudah dijamin masuk surga walaupun harus singgah atau masuk ke neraka dahulu untuk membersihkan dosa-dosa, karena kita bukan seorang nabi jadi tak luput dari dosa. dan dineraka pun kita tidak selamanya, seberapapun dosa kita pada akhirnya kita pasti akan di keluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga..
Rupanya Dia merasa mau tidak mau pasti mampir dahulu ke neraka untuk membersihkan dosa-dosanya dan kemudian di angkat ke surga yang kekal, Akibatnya neraka menjadi suatu hal yang biasa. Banyak diantara umat Islam yang mempunyai keyakinan pasti masuk neraka karena sebagai manusia biasa tidak akan luput dari dosa. Namun sebesar apapun dosanya, mereka juga yakin pada akhirnya akan masuk surga asalkan tetap beragama islam, pemahaman inilah yang menyebabkan mereka tidak takut lagi pada neraka dan karena itu tidak takut berbuat maksiat, yang penting tetap beragama islam...

Memang sungguh luar biasa jebakan setan ini mereka tidak pernah berputus asa untuk menjebak manusia dari segala arah supaya umat islam tidak akan pernah sampai ke surga dan tidak pernah mendapatkan keridhaan dari Allah...

Mengapa mereka beranggapan seperti itu..? Rupanya mereka mendasarkan pada sebuah hadis yang menyebutkan barang siapa yang sebelum meninggal dunia mengucapkan Lailahaillallah ( Tiada Tuhan Selain Allah) akan masuk surga.

" Dari Anas ra bahwa Rasulullah saw bersabda " Dikeluarkan dari neraka Orang yang mengucapkan ( Lailahaillallah ) dan didalam hatinya ada seberat biji dari kebaikan (iman)" (H.R Bukhari 44 dan Muslim 193 )

ada juga hadis lainnya yang senada

" Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw bersabda " tentang Allah Swt yang berfirman " Demi izzah-ku, demi jalaku, demi kesombonganku dan demi keagunganku, aku pasti keluarkan (dari neraka) orang yang mengucapkan (lailahaillallah) (H.R.Bukhari)

" Dari Abi Said bahwa Rasulullah bersabda " Bila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka Allah swt akan berkata ' Orang yang didalam hatinya ada setitik iman, hendaklah dikeluarkan, maka merekapun keluar dari neraka.." (H.R Bukhari no.6560 dan muslim no.184)

Wah Kalau begini ceritanya Fir'aun pun masuk surga donk.. Karena sebelum matinya fir'aun sempat mengucapkan Syahadat seperti yg terdapat pada surah

" Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka). Hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: ‘Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yangdipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang Islam.”(Q.S. Yunus [10]: 90)

Hadis yang harus kita akui adalah hadis yang sesuaidengan Alquran. Jika ada hadis yang tidak sesuai dengan Alquran,perlu diteliti lagi kebenaran periwayatannya,apakah benar berasal dari Nabi Muhammad?

Tidak kita pungkiri dikalangan ulama ulama juga pernah saya mendengarkan langsung ceramah-ceramah yang sepertinya membenarkan hadis - hadis seperti diatas tadi.

Wahai Umat Islam yang ada di Muka Bumi ini,, ingatlah Allah tidak akan pernah salah memasukkan mana hambanya yang harus masuk ke neraka dan mana hambanya yang harus masuk ke Surga. sehingga suatu saat Allah harus mengeluarkan kembali hambanya yang masuk neraka oleh karena memiliki keimanan walaupun hanya sebesar biji zarah... dan ini tidak ada dasarnya di Alqur'an.

Barang siapa yang masuk ke neraka sudah pasti kekal dia didalamnya dan tidak akan pernah keluar lagi, dan barang siapa yang masuk surga sudah pasti kekal pula dia di dalam Surga dan tidak akan dapat keluar lagi.

Mari kita simak ayat berikut:

(8)Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan(kebaikan)-nya.
(9)Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.Q.S.Al Qaari’ah [101]: 8-9)

Allah menegaskan kembali dalam Q.S.Al-A’raf (7) 9 :

“Dan barang siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami.”
(Q.S.Al-A’raf [7]: 9)

Yang paling mengerikan adalah ayat berikut ini,“

"Dan barang siapa yang ringan timbangan(kebaikannya), maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam.”
(Q.S.Al-Mukminuun [23] : 103)

Ayat tersebut ditujukan kepada kita. Sehingga, yang dimaksud dengan “mereka” pada ayat di atas adalah orang yang banyak berbuat keburukan atau dikuasai oleh kejahatan. Bukan orang kafir seperti yang tercantum dalam catatan kaki terjemahan Alquran terbitan Departemen Agama RI. Sebab, Allah tidak akan mengadakan penilaian atau penimbangan bagi orang kafir.“
Mereka itu orang-orang yang telah kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi(amalan)mereka pada hari kiamat.”
(Q.S.Al-Kahfi [18]: 105) (Orang Kafir itu Langsung masuk neraka tanpa di hisab dan peringatan ini dikhususkan bagi orang2 islam saja)

Orang yang telah dikuasai oleh kejahatan akan kekal di neraka. Artinya, dia akan tinggal selamanya (abadi)dan tidak bisa keluar dari neraka. Seperti yang telah Allah tegaskan dalam Alquran:

(14)"Dan sesungguhnya orang-orang yang banyak berbuat jahat (al-fujjar atau durhaka) benar-benar beradadalam neraka.
(15)Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan
(16)Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu(Q.S.Al Infithaar [82]: 14-16)

Al-fujjar merupakan julukan kepada orang yangbanyak berbuat kemaksiatan (kejahatan). Lawan katanyaadalah al-abror, yaitu orang yang banyak berbuat kebaikan. Jadi jelas, bagi kita yang banyak melakukan perbuatan dosa melebihi kebaikan yang dilakukan, tempat kembalinya adalah neraka. Ironisnya, kita tidakakan bisa keluar dari sana alias kekal selama-lamanya. Lantas, apa gunanya kita hidup di dunia ini jika pada akhirnya kita harus menanggung siksa neraka selama-lamanya? Karena itu perbanyaklah perbuatan baik agar kita memeperoleh kebahagiaan didunia dan akherat.

Mengapa orang yang ringan timbangan kebaikannyakekal di neraka dan tidak bisa keluar dari sana selama-lamanya?

Bukankah dia masih memiliki timbangan kebaikan? Bukankah Allah akan memperhitungkan setiap amal kebaikan kita walaupun sekecil biji zarah ?
Jawabannya ada pada Alquran“

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan(dosa)perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (Q.S. Huud [11]:114)

Menurut ayat di atas, amal kebaikan kita bisa dipakai untuk menghapus keburukan yang kita perbuat.Jika kebaikan kita sangat sedikit, maka kebaikan kita tidak cukup untuk menghapus seluruh keburukan. Akibatnya, kebaikan kita habis untuk menghapus keburukan. Yang tersisa ialah keburukan.Itulah yang disebut dengan orang yang merugi.Dalam perdagangan, orang yang rugi ialah mereka yang pemasukannya lebih sedikit dari pengeluaran. Dalam bahasan kita kali ini, orang yang rugi ialah mereka yang kebaikannya lebih sedikit daripada keburukannya. Jika tidak ada yang tersisa kecuali keburukan, wajar jika ia tidak bisa masuk surga. Dia kekal di neraka dan tidak bisa keluar dari dalamnya. Hitungan sederhananya adalah sebagai berikut.

Misalnya pahala kebaikan kita berjumlah 30 dan dosa kita berjumlah 90.Itu artinya timbangan kebaikan kita lebih ringan dari keburukan. Lalu apa yang akan terjadi? Seperti yang telah disebutkan dalam Q.S.11:114, amal kebaikan akan menghapus dosa. Jika keburukan 90 dikurangi pahala 30, akan tersisa keburukan 60.Sedangkan pahala atau kebaikan kita telah habis untuk menutupidosa-dosa kita.Dengan demikian, Allah masih memperhitungkan amal kebaikan kita.


Dalam Q.S. 23 ayat 103, Allah menyatakan jikakebaikan kita sedikit, kita termasuk orang-orang yang merugi(bangkrut) karena kebaikan kita tidak mencukupi untuk menutupi keburukan (dosa) yang kita kerjakan. Jadilah kita sekarang tidak mempunyai sisa pahala kebaikan sedikit pun dan akan menghadap Allah dalam keadaan membawa sisa dosadan disebut sebagai orang yang berdosa.

“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal didalam azab neraka Jahanam.”
(Q.S.Az-Zukhruf [43]:74)

Kita semua pasti mempunyai dosa,lalu apakah dengan begitu kita akan kekal dineraka?

Lalu siapakah yang dimaksud sebagai orang yang berdosa sehingga kekal dineraka tersebut? Ayat ini dijelaskan oleh ayat lainnya,

“Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam. Ia tidak mati didalamnya dan tidak (pula) hidup
.”(Q.S. Thahaa [20]: 74)

Jadi yang dimaksud orang yang berdosa dan kekal dineraka adalah orang yang datang kepada Allah dengan membawa sisa dosa seperti yang telah disebutkan dalam Surat Almukminuun ayat 103 dan Ali Imran ayat 162-163.

”Keburukan =90 dikurang Kebaikan =30 tinggal tersisa Keburukan = 60 Kebaikan =0 Siksaan bagi seseorang yang memiliki sisa keburukan 60, tentu akan berbeda dengan seseorang yang memiliki sisakeburukan 6 juta.

(162)Apakah orang yang mengikuti kerida-an Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya adalah (neraka) Jahanam? Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

(163)Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.(Q.S.Ali Imran [3]: 162-163) Meskipun demikian, sekecil apapun sisa dosa mereka,tetap saja siksaan neraka tidak ada yang ringan. Menurut sebuah hadis Nabi yang pernah saya dengar,orang yang paling ringan siksaannya di neraka ialah orang yang kakinya dipanggang sehingga otaknya meletup karena mendidih. Diatas semua itu, yang lebih mengerikan ialah kita tidak bisa keluar dari neraka itu buat selama-lamanya.

Coba pejamkan mata Anda sejenak. Jika selama inikita membayangkan bahwa kita pasti masuk surga, maka saat ini bayangkan kita sedang diseret dan dihadapkan pada neraka yang membara. Kita akan masuk di dalamnya untuk selama-lamanya karena banyaknya kesalahan yang kita perbuat selama di dunia. Kita menyesal dan yakin tidak ada yang bisa menyelamatkan kita dari panasnya api neraka kecuali Allah.Kita pun memohon, “Ya Allah, kami telah melihat dan mendengar, kami telah yakin, maka kembalikanlah kami kedunia barang sebentar saja,kam iberjanji akan beramal saleh.Hari ini kami mengakui kesalahan dan keingkaran kami.Apapun akan kami lakukan asalkan kami bisa kembali ke dunia untuk menebus kesalahan-kesalahan kami selama ini.Kasihanilah kami hari ini. Kepada siapa lagi kami harus meminta belas kasihan selain hanya kepada-Mu”.Sekarang buka mata Anda. Rasakan bahwa Allah mengabulkan permohonan Anda. Hari ini Allah telah mengembalikan Anda ke dunia untuk menebus semua kesalahan yang pernah dilakukan.Tunggu apalagi? Allah telah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertaubat dan beramal saleh. Perlukah kita menyesal untuk yang kedua kalinya.

Saksikanlah,bahwa hari ini kami telah menyampaikan peringatan

18 komentar:

  1. blog yang bagus semoga menjadi peringatan

    BalasHapus
  2. Allah berfirman: “Orang-orang yang dzalim tidak memiliki teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya.” (QS. Ghafir/Al Mu’min: 18)
    Yang dimaksud dengan orang dzalim di sini adalah orang kafir, dengan dalil hadits mutawatir tentang adanya syafaat bagi pelaku dosa besar.

    Imam Nawawi berkata: "Padahal ayat-ayat ini berkaitan dengan ORANG KAFIR." (Shahih Muslim Syarh Imam Nawawi Kitab Al Iman Bab Itsbat Asy Syafaah wa Ikhraj Al Muwahhidin min An Naar III/35)

    Al-Baihaqi menjelaskan: “Orang-orang dzalim yang dimaksud di sini adalah ORANG-ORANG KAFIR. Dan hal ini dikuatkan oleh awal ayat yang menjelaskan tentang orang kafir.” (Syu’abul Iman 1/205)

    Berikut awal ayat tersebut: “Dan demikianlah telah pasti berlaku ketetapan adzab Tuhanmu terhadap orang-orang kafir, karena sesungguhnya mereka adalah penghuni neraka.” (QS. Ghafir/Al Mu’min: 6)

    Ibnu Qudamah Al-Maqdisi mengatakan: “Nabi kita Muhammad akan memberikan syafaat kepada para pelaku dosa besar yang telah masuk neraka agar mereka bisa keluar setelah mereka terbakar dan menjadi arang, kemudian masuk ke dalam surga. Dan para nabi, orang-orang yang beriman serta malaikat akan memberikan syafaat (dengan seizin Allah). Allah berfirman: “Dan mereka tidak akan sanggup memberikan syafaat melainkan untuk orang yang Allah ridhai, dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada Allah.” (QS. Al-Anbiya`: 28) Adapun ORANG-ORANG KAFIR, tidak akan bisa merasakan syafaat orang yang memberi syafaat.” (Syarah Lum’atil I’tiqad, hal. 128)

    Imam Ahmad mengatakan: “Beriman dengan syafaat Nabi dan beriman dengan adanya suatu kaum yang telah masuk neraka dan telah terbakar serta menjadi arang, kemudian mereka diperintah menuju sebuah sungai yang berada di pintu surga –seperti disebutkan dalam riwayat tentang hal ini– dan (kita imani) bagaimana dan kapan terjadinya. Terhadap yang demikian kita hanya beriman dan mempercayai.” (Ushulus Sunnah oleh Imam Ahmad hal. 32)

    Ibnu Abi Hatim Ar-Razi berkata: “Syafaat adalah benar (adanya). Dan bahwa sebagian ahli tauhid keluar dari neraka lantaran adanya syafaat, adalah benar.” (Ushulus Sunnah Wa I’tiqad Din oleh Ibnu Abi Hatim masalah ke-13)

    Abu Ja’far Ath-Thahawi berkata: “Para pelaku dosa besar di kalangan umat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam (bisa) masuk neraka, namun mereka tak akan kekal di dalamnya kalau mereka mati dalam keadaan bertauhid. Meskipun mereka belum bertaubat namun mereka menemui Allah (mati) dengan menyadari dosa mereka. Mereka diserahkan kepada kehendak dan keputusan Allah. Kalau Dia menghendaki, maka mereka dapat diampuni dan dimaafkan dosa-dosa mereka dengan keutamaan-Nya, sebagaimana yang difirmankan Allah ‘Azza wa Jalla: “Dan Dia mengampuni dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nisa’: 48, 116). Dan jikalau Dia menghendaki, mereka diadzab-Nya di neraka dengan keadilan-Nya. Kemudian Allah akan mengeluarkan mereka dari dalamnya dengan rahmat-Nya dan syafa’at orang yang berhak memberi syafa’at di kalangan hamba-Nya yang ta’at. Lalu mereka pun diangkat ke surga-Nya.” (Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah masalah ke-79)

    BalasHapus
  3. Abu ‘Utsman Isma’il bin Abdur-rahman Ash-Shabuni berkata: ”Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwa seorang mukmin meskipun melakukan dosa-dosa kecil dan besar tidak bisa dikafirkan dengan semuanya itu. Meskipun dia meninggal dunia dalam keadaan belum taubat, selama masih dalam tauhid dan keikhlasan, urusannya terserah Allah. Jika Ia menghendaki, Ia akan mengampuni dan memasukkannya ke surga pada hari Kiamat dalam keadaan selamat, beruntung dan tidak disentuh oleh api neraka, tidak disiksa atas segala dosa yang pernah dilakukannya, ia biasakan dan terus menyelimutinya sampai hari kiamat. Namun apabila Allah kehendaki, bisa saja Ia menyiksanya di neraka untuk sementara, namun adzab itu tidak kekal, bahkan akan dikeluarkan untuk dimasukkan ke tempat kenikmatan yang abadi (surga).” (‘Aqidatus Salaf Ashabil Hadits)

    Ibnu Hazm berkata: “Ahlus Sunnah wal Jama’ah memiliki sikap pertengahan antara sikap Khawarij dan Mu’tazilah yang berlebih-lebihan dan sikap Khawarij yang longgar. Khawarij berpendapat bahwa orang Islam yang melakukan dosa besar (al-kabirah) menjadi kafir jika tidak bertaubat dan akan kekal di neraka. Mu’tazilah mengatakan mereka akan kekal di neraka dan di dunia berada di antara dua posisi yaitu tidak kafir dan tidak mukmin (manzilah bainal manzilatain).” (Al-Tafsil fi Al-Fashl, Ibnu Hazm, III/ 229-247)

    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata tentang hukum penamaan untuk orang muslim yang melakukan dosa besar: “Ahlus Sunnah berkata: Ia muslim dan hukumnya di akhirat di bawah kehendak Allah. Jika Allah menghendaki, Dia akan mengazabnya, dan jika Dia menghendaki, Dia akan mengampuninya. Khawarij berkata: Ia adalah kafir dan hukumnya di akhirat berada di dalam neraka, dan kekal selama-lamanya. Sedangkan Mu’tazilah mengatakan bahwa: Ia berada pada satu kedudukan di antara dua kedudukan (manzilah bainal manzilataini), yaitu tidak mukmin dan tidak kafir. Hukumnya di akhirat, ia kekal di dalam neraka.” (Majmu’ Fatawa’ VII/241-242, XII/470-474, 479)

    Imam Al-Baghawi berkata: “Ahlus Sunnah mereka berpendapat bahwa dosa besar yang dilakukan seorang mukmin tidak mengeluarkannya dari iman. Bila mereka meninggal sebelum bertaubat, maka ia akan disiksa di neraka namun tidak kekal, bahkan urusan mereka diserahkan kepada Allah, apakah Allah Subhanahu wa Ta’ala menyiksanya atau berkenan mengampuninya.” (Syarhu As-Sunnah, Imam Al-Baghawi, I/103)

    Abu Hasan Al-Asyari berkata: “Kalau ada orang yang bertanya tentang Firman Allah: “Dan mereka tiada memberi syafaat, melainkan kepada orang yang diridhai-Nya” (QS. Al-Anbiya: 28). Maka jawabnya: Mereka (malaikat) itu hanya memberi syafaat kepada orang-orang yang diridhai Allah. Bahkan telah diriwayatkan bahwa syafaat Nabi saw itupun diperuntukkan (hanya) bagi orang yang memiliki dosa besar, sementara riwayat lain menyatakan bahwa orang-orang yang berdosa itu di suatu saat kelak akan dikeluarkan dari neraka.” (Al-Ibanah An-Ushul Ad-Diyanah oleh Abu Hasan Al-Asyari)

    BalasHapus
  4. Ibnu Abi Al Izz Al Hanafi (murid Ibnu Katsir) berkata: “Maksud para salaf ketika menyingkat hadits sampai batas ini adalah, untuk membantah kaum Khawarij serta orang-orang yang mengikuti faham Khawarij dari kalangan Mu’tazilah. Yaitu orang-orang yang mengingkari keluarnya seseorang dari neraka setelah ia masuk ke dalamnya. Untuk itu, para salaf menyebutkan hadits hanya sebatas ini, yang di dalamnya terdapat nash tegas yang membantah kaum Khawarij dan Mu’tazilah tersebut.” (Syarh Aqidah Thahawiyah oleh Ibnu Abi Al Izz Al Hanafi, tahqiq Jamaah min Al Ulama dan takhrij Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, Al Maktab Al Islami, Cet. IX tahun 1408 H / 1988 M, hal. 231)

    Abu ‘Utsman Isma’il bin Abdur-rahman Ash-Shabuni berkata: “Ashhabul Hadits mengimani adanya haudh dan Telaga Al-Kautsar, serta masuknya sebagian Ahlu Tauhid ke surga tanpa hisab, dan sebagian dari mereka dihisab dengan hisab yang ringan dan kemudian dimasukkan ke surga tanpa diadzab terlebih dahulu. Dan sebagian lagi para pelaku dosa besar dilebur dalam neraka kemudian dibebaskan dan dikeluarkan darinya, kemudian digabungkan dengan saudara-saudaranya yang telah mendahului masuk surga, [dan Ashhabul Hadits meyakini bahwa yang berdosa besar dari kalangan Ahlu Tauhid] tidak kekal di neraka [dan tidak akan tinggal di neraka selama-lamanya]. Adapun orang kafir akan kekal di neraka dan tidak akan keluar darinya selama-lamanya.” (‘Aqidatus Salaf Ashabil Hadits)

    Abu Hasan Al-Asyari berkata: “Mereka (ahli bid’ah-pen) menyatakan bahwa orang-orang yang masuk neraka tersebut tidak akan dikeluarkan lagi dari sana, dan anggapan ini jelas bertentangan dengan riwayat yang dikutip dari Rasulullah saw bahwa Allah SWT niscaya mengeluarkan para penghuni neraka setelah disiksa dan merupakan arang.” (Al-Ibanah An-Ushul Ad-Diyanah oleh Abu Hasan Al-Asyari)

    Imam Asy-Syafi’i berkata: “Beliau (Rasulullah saw) adalah manusia terbaik yang dipilih Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya lagi terpilih sebagai Rasul-Nya dan yang diutamakan atas seluruh makhluk dengan membuka rahmat-Nya, penutup kenabian, dan lebih menyeluruh dari ajaran para rasul sebelumnya. Beliau ditinggikan namanya di dunia dan menjadi pemberi syafa’at, yang syafa’atnya dikabulkan di akhirat.” (Ar-Risalah oleh Imam Asy-Syafi’i 12-13, Manhaj Imam Asy-Syafi’i fi Itsbat Al-Aqidah oleh Dr. Muhammad bin Abdil-Wahab al-’Aqil, 1/291)

    Abu Ja’far Ath-Thahawi mengatakan: “Dan syafaat yang dipersiapkan untuk mereka kelak adalah haq (benar adanya), sebagaimana disebutkan di dalam hadits-hadits.” (Al-’Aqidah Ath-Thahawiyyah, masalah ke-41)

    BalasHapus
  5. “Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada IZIN-Nya.” (QS. Yunus : 3)
    “Pada hari itu tidak berguna syafa'at, kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi IZIN kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.” (QS. Thaha : 109)
    “…Dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah…” (QS. Al-Anbiya’ : 28)
    “Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah MENGIZINKAN bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).” (QS. An-Najm : 26)

    Melalui jalan Abu Maslamah, dari Abu Nadhrah, dari Abu Sa’id al Khudri radhiyallahu ‘anhu yang mengatakan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Adapun ahli neraka yang menjadi penghuni kekalnya, maka mereka tidak mati di dalamnya dan tidak hidup. Akan tetapi orang-orang yang ditimpa oleh siksa neraka karena dosa-dosanya –atau Rasul bersabda, karena kesalahan-kesalahannya- maka Allah akan mematikan mereka dengan suatu kematian. Sehingga apabila mereka telah menjadi arang, Nabi DIIZINKAN untuk memberikan SYAFAAT (kepada mereka). Lalu mereka didatangkan berkelompok-kelompok secara terpisah-pisah, lalu dimasukkan ke sungai-sungai di surga. Selanjutnya dikatakan (oleh Allah): “Wahai penghuni surga, kucurkanlah air kehidupan kepada mereka”. Maka tumbuhlah mereka laksana tumbuhnya benih-benih tetumbuhan di larutan lumpur yang dihempaskan arus air.” Seseorang di antara sahabat berkata: “Seakan-akan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berada di padang gembalaan di suatu perkampungan.” (Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya. Lihat Shahih Muslim Syarh Nawawi, tahqiq Khalil Ma’mun Syiha (III/37), hadits no. 458, dan oleh Ibnu Majah. Lihat Shahih Sunan Ibnu Majah, Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani (III/402), hadits no. 3497 Kitab az Zuhd, Bab Dzikru asy Syafa’ah, Maktabah al Ma’arif, Riyadh. Cet. I, dari penerbitan baru, 1417H/1997M)

    Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Orang yang Allah ridhai perkataannya, yaitu orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah. Dengan kata lain, Allah tidak akan memberikan syafaat kepada selain mukmin.” (Tafsir Al Baghawi III/195 Cet. Daar Al Kutub Al Ilmiyyah)

    BalasHapus
    Balasan
    1. AMPUNAN ALLAH ADALAH RIDHO ALLAH
      MEMBERSIHKAN DOSA ITU TIDAK DIBAKAR DI API NERAKA

      sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus. Al-Maaidah 5:12

      agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Az-Zumar 39:35

      supaya Dia memasukkan orang-orang mu`min laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi AllahAl-Fath 48:5

      (Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besarAt-Taghaabun 64:9

      Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur. Al-Baqarah 2 :52

      Jika kamu menampakkan sedekah(mu) maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Baqarah 2:271

      Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik." Ali-`Imraan 3:195

      Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). An-Nisaa`4 :31

      Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan. Al-Maaidah 5:65

      Dan orang-orang mu`min dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Muhammad 47:2

      Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya. Ath-Thalaaq 65:5

      Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mu`min yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." At-Tahrim 66:8

      LIHATLAH BERDASARKAN FIRMAN ALLAH DI ATAS TIDAK ADA KATA KATA TUHAN YANG MENYATAKAN MENUTUPI DOSA DENGAN MEMASUKAN KITA KE DALAM API NERAKA

      Hapus
  6. Menerima Pengampunan ada 3 macam :

    1. kita langsung dibebaskan dan tidak dihukum
    2. Kita dibebaskan tapi dihukum dulu
    3, Kita tidak dibebaskan tetapi tetap dihukum

    manakah golongan ke 3 di atas org yang paling beruntung...?

    Allhamdulillah terima kasih atas masukan yang saudaraku pemuda tampan stampan ilmunya sampaikan semoga dengan ini kita saling dapat berpesan pesan kepada kebaikan. dan menambah wawasan kita semua. inti dari blog ini adalah hanya semata mata kita ingin mengajak kepada semua khalayak untuk berlomba loma berbuat kebaikan. terima kasih wassalammuallaikum warrahmatullahi wabaraktuh

    BalasHapus
  7. Jujur saya masih awam dengan masalah atau pembahasan ini. Tapi memangnya ada masalah dalam hal ini? Bukannya yang terpenting kita melakukan perbuatan baik sebisa mungkin, dan meninggalkan larangan-Nya sebisa mungkin.
    Seperti anak sekolah yang belajar mati2an sebelum ujian, masalah hasil terserah gurunya, dan saya selalu berprasangka baik pada Allah. Apapun hasilnya nanti, itu pasti yang terbaik untuk kita.
    Ilmu pengetahuan Allah itu sangat luas, kita tidak mungkin bisa menjangkaunya kalau pun kita hidup kekal di dunia, jadi menebak-nebak hal seperti ini hanya karena kita takut kekal di neraka atau ingin masuk surga. Bukannya lebih baik kita berusaha semampunya untuk berbuat kebaikan? Maaf kalau ada perkataan saya yang salah saya cuma menyampaikan pendapat.

    BalasHapus
  8. Allah itu Maha Pemaaf dan Maha Adil...klo orang pernah melakukan dosa besar terus bertobat sama yang gak pernah melakukan dosa besar terus bertobat...kalo keduanya langsung masuk surga..dimana letak ke Maha Adilannya ?

    BalasHapus
  9. tapi ingat juga, Allah itu TEGAS!!!

    contoh; orang berzina tobatnya jelas HARUS DI RAJAM SAMPAI MATI baru diampuni! selain dengan prosedur itu ga bakalan di ampuni walau kita istiqfar ampe mulut keluar busa sekalipun. itupun hanya untuk menebus dosa ZIANAnya doang. blom lagi dosa yang lain seperti GHIBAH! gibah (membicarakan keburukan saudara kita yang lain) termasuk dosa besar! belom lagi fitnah yang kedudukanya setara dengan membunuh.

    adalah lebih baik berbuatlah Amal sebanyak-banyaknya agar melebihi dosa-dosa yang pernah kita perbuat!

    karena masalah ini juga menjadi pertanyaan besarku selama ini.

    cobalah buka Al-Quran, tiap-tiap ayat yang menginformasikan tentang yang masuk Neraka hampir seluruhnya disambung dengan "Kekal"

    lebih baik kita berhati-hati daripada kelak kita menyesal. jangan sampai kelak kita berkata
    "Oh tafsiranku tentang masalah ini ternyata salah"!!!

    dan saat itu sudah terlambat, tidak mungkin untuk kembali/dikembalikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah bray , kan udah jelas kalo orang mau tobat , cukup menyesali perbuatan nya , bertekad tidak akan mengulangi , dan benar benar tidak mengulangi perbuatan trsbt , dan mendekatkan diri kepada allah , jadi nggak perlu di rajam sampai mati baru tobat di terima ,

      Hapus
    2. Lah bray , kan udah jelas kalo orang mau tobat , cukup menyesali perbuatan nya , bertekad tidak akan mengulangi , dan benar benar tidak mengulangi perbuatan trsbt , dan mendekatkan diri kepada allah , jadi nggak perlu di rajam sampai mati baru tobat di terima ,

      Hapus
  10. mari kita banyak berbuat kebaikan sesuai alquran dan sunnahnya...jgn byk di perdebatkan syurga dan neraka ...itu pasti di beri.....hanya ALLAH YG TAU KITA MASUK SYURGA APA TIDAK...kerjAKAN YG baik2,,,,allah yg menilai kita bukan siapapun jua.......mari kita bersabar dalam hidup ini apapun yg terjadi....baik buruknya allah yg maha tau.....bukan siapa2....bisa saja baik menurut manusia tapi belum tentu bagi allah......

    BalasHapus
  11. Jikalau orang yg beragama islam masuk dan kekal di neraka, ap gunanya selama in kita mendengar ceramah bahwa akan ada syafaat dari nabi muhammad dan tidak ada orang orang islam yang masuk surga, mohon penjelasannya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. org islam walau sudah masuk neraka (kerana timbangan dosa lbh berat dr pahala) akn masuk ke syurga juga akhirnya selagi tidak syirik...dn hal syafaat dr nabi kita itu itu hnya dgn izin Allah...yg penting selagi kita mebgamalkn sunnah nabi dn berselawat ke atsnya...yakinlah pasti akn diberi....InshaAllah.

      Hapus
  12. Kebenaran hanya milik Allah swt,kita sebagai manusia cukup melakukan apa yg seharusnya jadi tugas kita di dunia yg fana ini,,,,
    Wassalam

    BalasHapus
  13. The Venetian Resort in Las Vegas, NV - JetXtra
    This is 동해 출장안마 the 부천 출장샵 most comprehensive in-depth review of 오산 출장마사지 the resort in Las Vegas. 인천광역 출장안마 Wynn Macau Hotel; Wynn Palace Hotel. The Wynn Palace Las 동두천 출장안마 Vegas; Wynn

    BalasHapus